Tuan mengapa kau berdiam

Tuan mengapa kau berdiam!
Yah ini yang terbaik sahabat
Semua sudah kulakukan
Apakah belu cukup bagimu sahabat

Tidak itu belum cukup bagiku
Masih ada yang salah menurutku
Itu bukan seperti yang kumau
Semua tidak berarti dimataku

Sudah kulakukan yang terbaik sahabatku
Janganlah terlalu menuntut kepadaku
Sudahlah kembalilah dan diamlah
Karena semua tidak ada gunanya

Tidak Tuan saya mau seperti ini
Tidak Tuan saya mau seperti itu
Lihatlah aku lebih benar darimu
Maka aku yang akan menggantikanmu

Aku lebih kuat darimu
Aku benar menurut pikiranku
Jika kau tak mampu lagi
Biarlah aku yang menggantikanmu

Lihatlah sahabat apa yang kau perbuat
Aku tak peduli Tuanku
Menurutku ini sudah benar
Dan tak ada yang dapat menghalangiku

Sudahlah Tuanku
Engkau sudah semakin tua
Tidak ada lagi taringmu
Akupun sudah tidak takut padamu

Biru langitku 10/09/13

Artikel sebelumnya: Bayangan sang malam

3 comments:

obat kutil kelamin said...

ini puisi patut di contoh

Company Profile said...

Puisinya agak bingungin gan.. :D

Obat Kutil Kelamin said...

maksih ya gan informasinya, ditunggu info tempat2 lain lagi ya gan..
hehehhee....

New comments are not allowed.